Photobucket

rss

Minggu, 13 Februari 2011

Huntara Molor, Warga Tidur di Kandang Ayam



Berikut adalah petikan twit milik Sukarman  dalam twitternya @karmanproject yang kami rangkai menjadi sebuah artikel tanpa mengubah maksud dan isinya.

"Pendampinganku untuk Dusun Karangasem, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini dimulai tanggal 8 Desember 2011 ketika lahar dingin pertama kali menghancurkan tempat ini.

Ketika itu jembatan Karangasem hanyut bersama 27 rumah, 1 mushola, dan 5 hektar sawah. Saya berusaha mengabarkan via twitter. Yang mana waktu itu, beberapa penduduk desa mngungsi, warga Karangasem sempat mengungsi selama satu minggu ke SMPN Salam, Magelang.
 Ini adalah lebar longsoran baru di, Karangasem.

Sebulan kemudian, baru beberapa teman berdatangan mengirim bantuan logistik dan lain-lain, waktu itu kebutuhan URGENT yang harus saya upayakan adalah Huntara dan Relokasi Mushola.

Saat itu adalah kebingungn saya pada televisi-televisi swasta akan keberadaan dana yang mereka kumpulkan, twit-twit saya waktu itu untuk mereka.

Beberapa proposal saya kirim untuk Merapi Recovery Project ke televisi-televisi swasta dan posko-posko kemanusiaan besar, hasilnya NIHIL.

Waktu berselang, lahardingin terus menerjang, puing-puing hilang. Kondisi diperburuk oleh Lurah mereka yang tidak begitu cekatan.

Awal January, sebuah koran nasional menyanggupi menghandle relokasi musholla walaupun 2 minggu kemudian realisasi prakteknya, sampai hari ini donasi untuk musholla masih saya upayakan untuk melengkapi kebutuhan sekitar musholla, tempat wudhu, tempat parkir, dan saluran air.

Shelter atau Huntara adalah salah satu kebutuhan URGENT mereka, yang kemudian salah satu televisi swasta sanggup untuk mem-backup-nya.

Shelter dari televisi swasta ini, sayangnya saat perjanjian saya tidak di undang oleh Pak Lurah, jadi kondisi proses pembangunannya saya agak tidak faham.

Kekhawatiran saya benar-benar terjadi ketika lahardingin besar minggu lalu, siang harinya ketika saya ke lokasi, saya baru tahu kalau shelter sudah satu minggu tidak digarap.

Padahal pembangunan shelter sudah hampir 1 bulan dan parahnya 2 rumah yang dianggap aman dari tebing sungai ikut hanyut.

Warga hanya mengungsi di sekitar rumah mereka, bahkan mengenaskan, beberapa manula tidur di kandang ayam. Sebenarnya kalau shelter sudah jadi, ini tidak menjadi masalah.

Konfirmasi terakhir, shelter boleh dipakai setelah tanggal 1 Maret 2011, ini berarti 3 minggu lagi, dan tidak mungkin saya membiarkan mereka tidur di kandang ayam.

Upaya saya saat ini adalah menyelesaikan shelter agar dalam 2 atau 3 hari ini mereka segera bisa tinggal di shelter yang 60% sudah jadi.

Saya benar-benar sedang menunggu keajaiban. Mereka harus segera menyamankan hidup agar mereka segera bisa menata hidup mereka dan pendampingan usaha alternatif segera saya lakukan.

Semoga banyak orang mengerti apa yang saya maksud untuk segala kebaikan dan keberkahan. Untuk semua.

Jika ada pembaca yang tertarik hatinya untuk membantu, silakan hubungi 087834341324. Bantuan dibutuhkan untuk  menyelesaikan shelter di Karangasem, Blongkeng bisa berupa sumbangan atau pinjaman."

Dan berikut adalah twit saya (@irhamfh) dari lokasi tadi malam:

Di Dusun Karangasem, Desa Blongkeng, Kec. Ngluwar, Magelang. Ada 2 KK yang tidur di kandang ayam, ayamnya diungsikan. Demikian laporan dari TKP.
Sekitar 30m dari huntara, sungai Kali Putih melebar hingga 20 meter akibat terkena banjir lahar dingin, seperti yang dilaporkan Bung @karmanproject

Di lokasi, saya bersama Pak Dukuh Karangasem, Bapak Muhaimin, Bung @karmanproject dan 2 kawan lain. 
Ada sekitar 18 hektar lahan (rumah, sawah, ladang) yang terkikis lahar dingin Kali Putih di Dusun Karangasem, Blongkeng. Jadi, jika Kali Code ada pendangkalan sungai, maka Kali Putih ada pengikisan sungai. 

Yogyakarta, 13 Februari 2011

0 komentar:


Posting Komentar